Selasa, 01 September 2009

Kalau Tuhan ingin disembah dengan cara yang satu, mengapa IA menciptkan banyak agama di kalangan manusia?

Yup, pertanyaan inilah yang muncul dbahas oleh salah seorang temen 2004 dan 2005 di sebuah unit yang saya ikuti (yang konon adalah salah satu teks pembicaraan dalam film Cin(t)A, kata rekan saya AAZ). Saya sebenarnya tidak mengerti konteks pembicaraannya dan apa yang sedang dibicarakan oleh mereka. Tapi yang jelas, saya ingin menjawab pertanyaan yang memang pernah menggelitik hati saya tersebut ketika saya menginjak bangku kuliah. Memang awalnya tidak logis, anehlah kalau Alloh menegaskan agama yang saya anut adalah agama yang hakiki, bahwa kitab yang saya pegang tidak ada keraguan di dalamnya, lantas mengapa dia harus menciptakan banyak agama? Mengapa dia harus memunculkan agama-agama yang tidak menyembah sesuatu yang satu? Mengapa agama tersebut harus beribadah di depan patung yang notabene adalah benda mati dan menganggap representasi Tuhan adalah patung yang diam yang justru berbentuk manusia? Atau malah sesuatu makhluk-makhluk imajinatif? Saya berpikir, kalau saya menginginkan sesuatu atau mengizinkan sesuatu kepada anak saya atau bawahan saya, pastilah saya menyukai atau menganggap apa yang saya izikan itu adalah baik untuknya. Seharusnya jika Alloh menghendaki ia disembah dengan cara yang satu, cukuplah ia menciptakan satu agama, sehingga hanya ada dua golongan manusia di dunia ini : yang beragama, dan yang Atheis. Namun tentu saja Tuhan tidak dapat disamakan dengan makhluknya. Pola pikir makhluk tentulah tidak sama dengan Kehendaknya Alloh. Alloh memiliki dua macam kehendak (dalam bahasa Arab disebut Irodah dan kemudian akan disebutkan dengan istilah demikian) sebagai berikut ini : 1. Irodah Kauniyah Irodah Kauniyah merupakan izinnya Alloh atas terjadinya sesuatu di muka bumi ini. Dalam Alquranul Karim : “Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya"Kun" (Jadilah), maka terjadilah ia." [Yasin : 82] Berarti, segala sesuatu yang tidak Ia kehendaki tidak akan terjadi. Sebaliknya, segala sesuatu yang Ia Kehendaki pastilah terjadi, tidak ada seorangpun yang dapat menghalanginya. Hal ini pun berlaku kepada seseorang yang Alloh berkendak untuk melapangkan atau menyesatkannya. Alloh berfirman : Barangsiapa yang Allah berkehendak untuk memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam. Dan barangsiapa yang Allah berkehendak untuk menyesatkannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. (Al-An’am: 125) 2. Irodah Syar'iyyah Keinginan Alloh yang Alloh ridhoi dan Alloh cintai termasuk ke dalam jenis ini. Hal ini berkaitan dengan agama yang Haq (yang benar) yang dianut oleh seseorang, ibadah seorang hamba kepada Tuhannya, apapun yang Alloh Ridhoi dan akan mendatangkan kasih sayang Alloh. Coba kita tengok ayat berikut ini : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Al-Baqarah: 185). Alloh sebenarnya dapat memberikan kesukaran kepada semua manusia di dunia ini, namun tidak diberikan olehnya karena ia tidak menyenangi kesukaran kepada kepada hamba-hambaNya. Perbedaannya? Semua perbuatan di dunia mengikuti apa yang Alloh kehendaki, termasuk kekafiran, agama-agama selain yang Haq (yang benar), perang, saling membunuh, dan lainnya. Dari semua apa yang Ia kehendaki tidak semua ia ridhoi ,termasuk masalah agama. Ia tetap ingin disembah dengan cara yang satu, yang dibawa oleh seorang Nabi pada zaman tertentu – dan karena kita berada pada zaman Muhammad, maka agama yang Haq adalah agama Islam yang dibawa oleh Muhammad. Segala sesuatu yang berada di luarnya tidak berada dalam ridho Alloh, namun tetap berada dalam kehendak Alloh untuk terjadi. Munculnya banyak agama di dunia ini masih berada dalam kehendak Alloh dan izinNya untuk terjadi, namun tentulah tidak semua yang ia izinkan untuk terjadi tidak selalu ia cintai / ridhoi. Pembunuhan misalnya, mengapa perang yang notabene memberikan kesengsaraan kepada banyak orang masih terjadi, padahal Alloh pastilah membenci hal itu? Mengapa masih ada saja teroris yang membunuh secara membabi buta – bahkan seorang muslim menjadi korban – padahal Alloh jelas-jelas mengancam neraka Jahannam bagi mereka yang menumpahkan darah seorang muslim tanpa hak? Jawabanny sama, karena Alloh mengizinkan kejadian itu terjadi, namun membencinya bahkan akan nyemplungin pelakunya ke dalam neraka Jahannam.... Sehingga orang yang berpendapat bahwa semua agama adalah sama, semoga Alloh memberikan petunjuk kepadaNya dan membuka mata qolbunya. Atau setidaknya semoga orang tersebut tidak diberikan izin oleh Alloh untuk menyesatkan orang-orang lain yang mendengar pendapatnya

Tidak ada komentar: