Rabu, 19 November 2008

TN vs. ITB ???




VS





Tulisan saya di sini tidak ingin mbandingin ITB sama SMA Taruna Nusantara. Ya iyalah, masa SMA sama PT dibandingin, macam mbandingin mana yang lebih enak : daging ayam atau buah sirsak. Beda kelas itu mbah.....

Secara spesifik, saya sebagai alumni yang telah lebih dari 1 tahun mengenyam pendidikan tinggi ingin share apa yang ditemukan di ITB namun tidak ditemukan di TN. Here we go....

1. Orang orasi ga jelas di pusat keramaian di kampus, tapi yang dengerin dikit.

Ya! Itulah yang terjadi. di kampus awak yang baru, ITB, saya pernah melihat seseorang yang orasi ga tau apaan, tapi yang dengerin duikiiit banget, kalo terlalu tabu dibilang tidak ada. Biasanya mereka orasi mengenai keadaan pemerintah, keadaan masyarakat, dan isu-isu lainnya. Namun masalahnya, tidak ada yang merasa diwakilkan (misalnya masyarakat, karena toh ga ada masyarakat juga yang dengerin tuh orasi) atau yang diprotesin. (pemerintah mah di gedung sate atau di jakarta, mana ada di Campus Center Barat)

Mau membangkitkan emosi mahasiswa? kalo ada yang dengerin dengan antusias dan berhasil menggalang massa dan membuat macet jalan mah masih mending. Laa... yang dengerin bisa diitung sama jari tangan 2 orang.. Pie toooo....

Di TN ga pernah ada yang orasi kayak gini. paling banter juga pidato kampanye OSIS-PK ketika masa reorganisasi..... ini pun semua orang mendengarkan, semua orang antusias, tertawa atau tepuk tangan dengan riuh jika diperlukan

2. Mereka yang mengucapkan "Assalamu'alaikum Wr. Wb." Untuk membuka kuliah atau kelas

Di kampus lama, kalo ada orang yang buka kelas atau kuliah (selain di masjid tentu saja) hampir tidak ada yang mengucapkan salam yang mulia seperti di atas. Biasanya "Selamat Pagi", "Selamat Siang", dan kawan-kawannya. Pengecualian kalo di upacara atau Jumpa Tokoh Nasional (JTN), atau kelas Agama Islam

Saya teringat ketika memulai sebuah kuliah kimia dasar oleh Bapak Drs. Sarwono. Beliau mengucapkan salam dengan hangatnya. Saya sadar kenapa itu terasa begitu hangat di dada saya. Ya, karena sebelumnya kami hanya serentak mengucapkan "Selamat Siang" atau "Selamat pagi", tanpa ada sebuah doa yang mendoakan keselamatan seseorang secara luas, baik dunia maupun akhirat

3. Cewe berjilbab.

Yah! Di ITB banyak sekali akhwat berjilbab. ada yang cuma diiket di leher, ada yang sampe leher tambah 5 cm, ada yang sampe dada (dan yang sampe dada biasanya cewenya cantik banget. hehehe). Wah, di TN ini pemandangan langka. cuma minggu aja yang boleh pake jilbab buat cewe. itupun cuma sampe makan siang (jam 12.45). Sedih? Iyalah

Jadi inget ada guru agama Islam akhwat yang nyaris dikeluarin gara2 pake jilbab. Busyet dah, masa guru Agama Islam suruh lepas jilbab,......Kenapa? You know why lah.......

OK, karena gw harus objektif, maka post berikutnya akan membahas "apa yang ditemui di TN namun tidak pernah ditemui di ITB". Tapi jangan sekarang lah yah........hehehe

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Ternyata di TN ga boleh pake jilbab,y? Ga pernah ada yg protes gitu? Melanggar HAM tuh..

Anonim mengatakan...

Yang ini:
Orang orasi ga jelas di pusat keramaian di kampus, tapi yang dengerin dikit.

Wahahaha...
Dan biasanya orang-orang dengan cueknya lewat di depannya, makan di kantin, terus lewat di situ lagi tanpa nengok... :lol:

Anonim mengatakan...

@Ardianto:
Yang ini:
Dan biasanya orang-orang dengan cueknya lewat di depannya, makan di kantin, terus lewat di situ lagi tanpa nengok... :lol:

Pengalaman pribadi??

Zulfikar hakim mengatakan...

@Ivan
ntahlah mengapa demikian. tapi begitu keluar alumninya banyak yang berjilbab dan berjenggot kok (seperti awak). tapi yang berjenggot kalo main ke kampus biasanya selalu mendapatkan kritikan juga sih.

Note : yang protes dikeluarin atau disuruh mengundurkan diri sih biasanya... ntahlah mengapa demikian.

@ardianto
Hahaha, makanya. watir kan. udah gitu masih pede lagi. gw mah dah menyerah jadi orator watir gitu......

@Jiwo
Pengalaman pribadi sebagai orator atau sebagai penonton? (ga kebayang ardianto orasi)

Zulfikar hakim mengatakan...

@Ryan

*sambil bawa senapan ngejar ryan*

sekolah khusus agama tertentu sih bukan, tapi sekolah dengan pola pendidikan semi militeristik (ceunah)

Anonim mengatakan...

Sapi...
Silakan kalean bayangkan saya orasi, gyahaha...

*Ndak pantes*
*Kabuur...*

Anonim mengatakan...

kl di rumah sakit/klinik, kejadian jilbab itu mungkin bs masuk pengadilan spt di tv kemarin2.. :)

Yunandaru Sahid Putra mengatakan...

wah kok ekstreem bener perbandingannya....

ITB vs TN

emang loe ada dendam kesumat yah ama TN... lol

wakakaka.......

Anonim mengatakan...

@zulfikar : salam kenal ..saya angkatan 7 (angkatan pertama TN yang heterogen).Seingat saya, kenapa SMA TN (dulu) tidak mengijinkan siswinya berjilbab adalah karena itu akan mempersempit ruang gerak siswi TN tersebut, khususnya ketika latihan bela negara, hulubalang, barisberbaris dsb. Maklum aja bos, kiblatnya kan ABRI.

Masuk akal gak? Hehe.. no comment deh. Lagian seingat aku dulu sebelum masuk TN sudah ada peraturan bahwa ga boleh jilbaban (ato jenggotan...disuruh cukur abis :)) ).

Tapi beberapa bulan lalu saya di jalan sudah lihat beberapa siswi TN sudah boleh mengenakan jilbab kok. Kemajuan kan berarti.

Ok salam kenal ya dek.